![]() |
IR. H. Isnubabadar, MT (baharsikki.kk) |
KUTIM,
KABARKALTIM. CO.ID- Polder Sangatta di dekat Pasar Induk
merupakan salah satu icon Kutai Timur. Kian waktu
terus berbenah. Hanya saja, polder icon Sangatta tersebut kini belum
dikelola secara profesional. Untuk itu, Bupati Ismunandar
menginstruksikan agar perlu ada pengelola polder semacam Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Pemkab Kutim.
“Saya
pernah lewat di situ. Saya bermaksud mau buang air kecil di
toiletnya. Tapi tak ada air bersih, dan WC-nya (water closed, Red)
bau. Saya tidak jadi buang air di situ,” beber bupati Kutim usai
pimpin rapat koordinasi di ruang Meranti, kantornya, Bukit Pelangi,
Senin (9/3/2020).
Bupati
Kutim menginstruksikan kepada Direktur Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Suparjan agar segera memasang instalasi pipa air di polder.
Polder Sangatta merupakan destinasi menarik bagi pengunjung. Dan, di
sana bisa pula dijadikan sumber menambah pundi-pundi Pendapatan Asli
Daerah ({PAD).
Kalau
ada pengelola, di situ bisa ada pungutan retribusi parkir, dan
lainnya untuk PAD. Juga bisa dijadikan arena berbagai kegiatan. Serta
penataan pemanfaatan ruang bisa lebih teratur.
Kepala
Dinas Pekerjaan Umum Aswandini mengatakan, polder Sangatta sampai
awal Maret 2020 ini pengelola resmi dari Pemkab memang belum ada.
Namun, di polder sana sudah ada berlaku iuran retribusi kebersihan.
Tapi uang yang dikumpul itu, hanya untuk mereka sendiri, belum ada
yang masuk kas daerah.
“Iuran
retrubis kebersihan sudah ada. Tapi untuk mereka sendiri, tidak ada
disetor ke daerah,” jelas Aswandini.
Oleh
karena itu, baik listrik, air bersih, retribusi maupun kebersihan
perlu dikelola suatu lembaga. Agat pemanfaatan polder lebih maksimal
demi kepentingan orang banyak. Baik untuk wisata, kuliner maupun
kegiatan silaturahmi. (baharsikki)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar