Februari 09, 2018

HUT ke-121 Balikpapan, Abdulloh : Pembangunan Harus Lebih Merata


rapat paripurna istimewa HUT ke-121 Balikpapan (abram/kk)
BALIKPAPAN, KABARKALTIM.CO.ID-Hari Jadi kota Balikpapan yang ke-121 tahun  tepat 10 Februari 2018, masih terdapat banyak catatan yang direkam DPRD Kota Balikpapan, dan hal itu perlu dibenahi bersama. Catatan yang menjadi 'PR' itu terus diupayakan dan dikerjakan Pemkot bersama seluruh  stakeholder kota untuk menjadi kota nyaman dihuni.

Ketua DPRD Balikpapan Abdulloh SSos  yakin, Kota Balikpapan ke depan jauh lebih baik dari saat ini.  Hari jadi ke-121 Kota Balikpapan ini menjadikan pemerintah kota mulai fokus dalam penanganan infrastruktur dan banjir.


Abdulloh  mengingatkan Pemkot  harus memperhatikan persoalan pembangunan agar lebih merata sehingga hasil-hasil pembangunan dapat dimanfaatkan seluruh lapisan masyarakat termasuk meraka yang berada di pelosok.

"Dilihat dari visi dan misi starting sudah mengarah tapi kan belum finish. Adil makmur dan merata belum. Starting sudah mengarah ke sana , mudah-mudahan dalam periode beliau (Rizal Effendi) bisa tercapai starting hingga finish,” tandas Abdulloh usai memimpin rapat paripurna istimewa dalam rangka HUT ke-121 Kota Balikpapan di aula Pemkot Balikpapan, Jumat (9/2/2018).

Abdulloh juga menyoroti beberapa permasalahan yang harus menjadi perhatian bersama selain infrstruktur juga perbaikan SDM maupun perbaikan lingkungan.

"Peningkatan SDM yang belum tuntas, termasuk pendidikan antara jumlah penduduk dan angkatan sekolah dengan fasiltas belum seimbang. Kita harus bersama-sama sepakat mewujudkan itu. Seperti PAD kita bisa ditingkatkan melalui pariwisata kita coba siapkan yang bagus pendidikan kita siapkan fasiltasnya, kemudian penanganan banjir itu infrastrutur harus diperbaiki. Penanganan banjir sudah harus fokus,” urai Abdulloh.

Untuk penanganan banjir, Abdulloh yang merupakan politisi Golkar ini menyebutkan , penanganan banjir untuk merevitalisasi Sungai Ampal sudah mulai berjalan sesuai harapan, termasuk perbaikan drainase dan bozem besar akan diperbaiki bersama. 


“ Bertahap berjalan, tapi ada anggaran yang kami fokuskan ke sana,” tandasnya.

Sementara  Wali Kota Balikpapan,Rizal Effendi  mengatakan tahun ini pihaknya menekankan integritas jajaran dalam menjalankan dan mengelola APBD. “Karena adanya pengalaman para ASN dan pejabat pemerintahan serta instansi lainnya yang bersentuhan dengan hukum seperti kasus dugaan korupsi,” tegas Walikota.


Menurutnya semua kegiatan pemerintahan harus dilakukan pembenahan mulai dari perencanaan hingga pengawasan.  Hal ini dilakukan agar tidak merugikan negara dan diri sendiri.

"Perubahan paradigma atas kondisi keuangan dengan memperketat pengawasan menjadi upaya Pemkot di tengah segala perencanaan pengadaan dan pembangunan. ASN harus benar-benar bekerja sesuai peraturan,” kata Rizal.

Pada kesempatan itu Rizal juga mengklaim Kota Balikpapan menjadi kota yang senantiasa menjadi rule mode  bagi kota lain.

“Ini suatu kebanggaan, dahulu pulau ini boleh dibilang terbelakang dari daerah lain tapi Balikpapan mampu memposisikan diri sebagai role model bagi kota lain,” ujarnya.

Dia menyebutkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Balikpapan sebesar 78,57 persen atau lebih tinggi dibandingkan IPM Kaltim yakni 74,59 persen dan IPM nasional 70,18 persen.

Sedangkan kemiskinan merupakan masalah multidimensional yang penanganannya memerlukan kontribusi berbagai sektor diantaranya program perlindungan sosial dari pemerintah pusat dan program penanggulangan kemiskinan terpadu oleh Pemkot Balikpapan.

"Program itu efektif menekan tingkat kemiskinan di kota Balikpapan yang mengalami penurunan sebesar 0,1 persen dari 2,91 persen pada 2015, sehingga menjadi 2,81 persen di 2016. Persentase itu lebih rendah dari provinsi Kaltim yang mencapai 6,11 persen dan nasional 10,12 persen,” ungkap Rizal.

Sedangkan Pertumbuhan ekonomi di Balikpapan juga mencatat hasil positif sepanjang 2017 lalu. Indikasikan dilihat dari menggeliatnya penyaluran kredit perbankan yang mencapai Rp24,5 triliun atau tumbuh 6,22 persen.

"Jauh meningkat dibandingkan 2016 yang terkonstraksi hingga minus 0,08 persen. Secara sektoral, pertumbuhan kredit tertinggi mencapai 34,5 persen dalam 4 tahun terakhir,” tandas Rizal.(ahe)



Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Follow Kami

NEWS UPDATE

POPULER

INFO LOWONGAN KERJA

JADWAL PENERBANGAN BANDARA SAMS SEPINGGAN BALIKPAPAN

INFO CUACA KALTIM